Legenda menyebut pada tahun 1739,
Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, memerintahkan kepada pemukim-pemukim
di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan
istana baru di Kutai lama. Sumbangan tersebut berupa penyerahan sebanyak 1000
lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui
sepanjang pantai. Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang
kurang (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan
bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang
sekarang bernama “Jenebora”. Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu
diberikan (dalam istilah bahasa Kutai “Baliklah – papan itu” atau papan yang
kembali yang tidak mau ikut disumbangkan). Ini versi yang dimuat di
balikpapan.go.id.