DIA amat pendiam. Rambut tersisir rapi, laku tutur yang santun dan mengalir, sikap terpelajar, serta bahasa tubuh yang rileks. Itulah gambaran sepintas Gunawan Yusuf. Namun, dari tangan Presiden Direktur Sugar Group Companies (SGC) ini nasib pergulaan Tanah Air ikut ditentukan: 30 persen kebutuhan gula nasional mengalir dari Tulangbawang, lokasi pabriknya.
Master of science dalam bidang teknik sipil (1979) University of California (Long Beach), Amerika Serikat, ini memang bukan "orang gula asli". Sejak tahun 2000 sampai sekarang, pria kelahiran Jakarta 6 Juni 1954 juga menjabat komisaris PT Makindo Strategic Assets, perusahaan investasi berskala internasional.
(Makindo merupakan anggota pendiri Jakarta Stock Exchange pada 1977 dan pelopor pembawa investor asing berpartisipasi di pasar modal Indonesia. Perusahaan ini menempati posisi pertama atas total nilai perdagangan 10 tahun berturut-turut sejak 1987. Makindo merupakan penjamin pelaksana emisi efek dan penasihat keuangan perusahaan-perusahaan melalui penawaran umum efek dan obligasi dan telah menghimpun dana lebih dari 6 miliar dolar AS).
Visi Gunawan jelas: Menjadi pabrik gula terbesar di Indonesia, lalu merintis dan meluncurkan produk kemasan gula eceran-bermerek pertama di Indonesia, Gulaku. Saban tahun SGC meningkatkan produksi. Tahun lalu, 460 ribu ton. Kini menembus 500 ribu ton; 40 ribu ton di antaranya Gulaku. Inilah gula kemasan premium dengan proses amat higienis. Gulaku diolah dengan mesin teknologi tinggi tanpa ada kontak fisik manusia agar tidak terkontaminasi bakteri, debu, dan partikel asing lain. Gulaku terdistribusi ke seluruh Indonesia.
Dan tidak lantas berhenti di situ. Tidak lama, SGC menjadi perusahaan gula yang terintegrasi serta terbesar dan terefisien di dunia.
Dalam perkembangannya, SGC (membawahkan PT Gula Putih Mataram, PT Sweet Indolampung, PT Indolampung Perkasa, dan PT Indolampung Distillery) menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang berhasil memproduksi bioetanol dengan bahan dasar tetes tebu. Produksi bioetanolnya telah diuji coba di kendaraan dengan campuran sampai 85% etanol dan hanya 15% premium. Perusahaan dengan 50 ribu tenaga kerja ini mendapat penghargaan sebagai perusahaan yang peduli keselamatan kerja dari Menteri Tenaga Kerja Indonesia 2004 lalu.
Gunawan tidak ingin perusahaannya seperti menara gading. Dia ingin keberadaan perusahaannya dirasakan warga sekitar. Sebab itu, dalam perekrutan tenaga kerja, SGC mengutamakan tenaga lokal serta ikut membangun infrastruktur desa-desa terpencil. Kini, SGC telah membuka daerah terisolasi di berbagai kecamatan, baik di Tulangbawang maupun Lampung Tengah.
Gunawan Yusuf juga begitu memperioritaskan pendidikan, khususnya bagi anak-anak karyawan dan masyarakat sekitar. Komitmen itu dibuktikan dengan tersedianya sarana pendidikan dari tingkat TK hingga SMA (dengan 1.800 siswa) berstandar internasional; dan semuanya gratis 100%. Segenap keperluan sekolah (seragam, sepatu, buku, dan biaya sekolah) ditanggung perusahaan.
SMA SGC, dengan jam belajar rutin pukul 07.00--19.00, bahkan memberikan fasilitas makan empat kali sehari. Lulusannya banyak yang menembus perguruan tinggi ternama di Indonesia seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Di sekolah yang berfasilitas hotspot (bebas berselancar di internet secara gratis ini) kebersihan, ketertiban, dan kerapian amat diutamakan. Tenaga-tenaga terbaik "dibajak". Kepala Sekolah Bali International School, misalnya, kini yang mengepalai sekolah ini. Petinggi Breadtalk (pabrik roti yang amat populer di Singapura dan Jakarta) ikut meracik menu makan di sana.
Di samping itu, secara internal, SGC serius memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan karyawan, baik berstatus tetap maupun harian. Komitmen tersebut berbuah penghargaan mulai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang Zero Accident Award, penghargaan Menteri Tenaga Kerja Erman Suparno, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P., serta Pemerintah Kabupaten Tulangbawang. Semua terpampang di perusahaan tersebut.
Penghargaan di bidang lingkungan juga didapat, seperti dari Menteri Negara Lingkungan Hidup, Pemerintah Provinsi Lampung, dan pemerintah kabupaten. Begitu pula penghargaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K-3) dari Menteri Tenaga Kerja serta Jamsostek diraih perusahaan ini tahun lalu. n
BIODATA
Nama: Gunawan Jusuf
Tempat, tanggal lahir: Jakarta 6 Juni 1954
Kewarganegaraan: Indonesia
Agama: Katolik
Alamat kantor: Wisma GKBI, Mezzanine A Jalan Jenderal Sudirman No. 28 Jakarta 10210, Indonesia
Telepon: (62-21) 5722577
Faksimile: (62-21) 5722638
Pendidikan
Pascasarjana: University of California (Long Beach), USA Master of Science, Civil Engineering (1979)
Sarjana: University of California (Long Beach), USA Bachelor of Science, Civil Engineering (1977)
Lisensi:
- Bapepam Izin Perorangan di bidang Wakil Penjamin Emisi Efek (1993)
- Bapepam Izin Perorangan di bidang Penasihat Investasi (1994)
Pengalaman Kerja
2003--sekarang: Direktur Utama PT Garuda Pancaarta: Perusahaan investasi
2002--sekarang: Direktur Utama Sugar Group Companies: PT Gula Putih Mataram, PT Sweet Indolampung, PT Indolampung Perkasa, PT Indolampung Distillery Bidang usaha: Perusahaan gula yang terintegrasi dari perkebunan tebu sampai pabrik gula
2000--sekarang: Komisaris PT Makindo Strategic Assets: Perusahaan investasi
2000--Sekarang: Komisaris Utama PT Makindo Technology: Informasi Teknologi
2000--Sekarang: Komisaris PT Makindo Securities: Penjaminan emisi efek & [erantara perdagang efek
1999--2000: Komisaris PT Satelit Palapa Indonesia: Telekomunikasi seluler & sambungan langsung internasional
1997--sekarang: Direktur Utama PT Makindo: Perdagangan dan distribusi Tercatat di Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya (sekarang keduanya digabung menjadi Bursa Efek Indonesia) dari 1997--2007
1993 - 2003: Direktur PT Garuda Pancaarta: Perusahaan Investasi
1977--1993: Insinyur sipil di California, USA
Organisasi profesional lain
2001--2004: Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Emiten Indonesia (AEI)
1998--2001: Ketua Bidang Hubungan Kebursaan dan Kelembagaan dan juga Anggota Tim Pengkajian Asosiasi Emiten Indonesia (AEI)
1995--2001: Anggota Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI)
1993--1996: Redaktur ahli Majalah Info Pasar Modal
1992: Anggota Komite Perdagangan PT Bursa Efek Jakarta
1991: Bendahara Asosiasi Wakil Penjamin Emisi Efek
Bahasa yang dikuasai: Indonesia dan Inggris
Hobi: Membaca dan olahraga