contoh-contoh studi kasus penggunaan DOF.
Semua Bagian Foto Tajam
Untuk
foto jenis landscape, arsitektur, interior dan travel/perjalanan biasanya perlu
dijaga agar semua bagian tampak tajam. Menggunakan lensa wide-angle yang
disetting ke aperture kecil akan memberikan efek DOF yang luas, kira-kira tajam
dari jarak satu meter sampai tak terhingga. Tetapi akan ada kondisi dimana
obyek latar depan (seperti bunga misalnya) lebih dekat dari jarak 1 meter
tersebut. Sehingga perlu menggunakan teknik yang disebut fokus hyperfocal yang
bisa meningkatkan depth-of-field.
Sebagai
aturan dasar, tingkat ketajaman latar belakang 2x lebih banyak dari subjek di
depannya. Jadi jika Anda memotret subjek yang jauh seperti pemandangan dan
fokus pada tak terhingga (infinity), maka Anda akan membuang banyak ruang
ketajaman DOF.
Dengan
mengarahkan fokus lebih dekat, akan memperluas ruang ketajaman di depan lebih
dekat ke kamera, dengan tetap memastikan bahwa daerah fokus tak terhingga
(infinity) jatuh dalam bidang depth-of-field di belakang titik fokus
sebenarnya.
Aperture
kecil digunakan untuk memastikan latar depan sama tajamnya dengan background di
kejauhan. Kita bisa memperkirakan jarak fokus hyperfocal, tapi jauh lebih mudah
jika lensa yang digunakan memiliki skala depth-of-field. Meski saat ini banyak
produsen lensa yang tidak lagi menyertakan skala DOF tersebut.
Jika
terdapat skala pada lensa, cukup setting tanda infinity terhadap tanda aperture
ditetapkan sehingga mendapatkan DOF terlebar. Saat membidik meskipun gambar
dalam viewfinder terlihat out-of-focus, tetapi hasil akhir foto akan tajam di
seluruh bagian.
|
Area DOF adalah sekitar 1m s/d tak terhingga, Image |
|
Area DOF dimaksimalkan sekitar 0.6m s/d tak terhingga |
POI Tajam Dengan Latar Belakang Benar-Benar Blur
|
Background blur tak dikenali |
Ada
kondisi di mana kita ingin agar POI (Point of Interest) atau subyek foto tampil
keluar menonjol dibandingkan dengan latar belakang yang blur. Biasanya yang
populer adalah untuk memfoto Portrait dimana penekanannya adalah pada benda
atau orang, bukan lokasi. Contoh di atas adalah foto yang fokus pada benda
dengan latar belakang yang tidak penting untuk diketahui ada dimana.
Yang
kita butuhkan di sini adalah menggunakan sebuah lensa tele di aperture
terlebar. Kalau bisa POI atau subyek terletak sejauh mungkin dari latar
belakang. Yang perlu diperhatikan adalah meskipun fokus akurat, tetapi sebagai
bidang ketajaman DOF sangat sempit sehingga bisa tidak fokus pada bagian yang
tidak diinginkan.
Obyek Utama Tajam, Latar Belakang Blur Bisa Dikenali
|
Background blur masih bisa dikenali |
Kadang-kadang
membuang latar belakang benar-benar out-of-focus atau blur terlalu berlebihan.
Misal kita tetap ingin menunjukkan subjek / POI berada dalam lingkungan alam,
tetapi dengan latar belakang yang soft agar POI tetap terisolasi dan tidak bersaing
mendapatkan perhatian.
Contoh
misal seseorang di pantai, hewan di kebun binatang atau bunga di taman seperti
foto di atas. Biasanya menggunakan lensa standar tele pendek, misal 50mm hingga
135mm sudah sangat ideal – terutama jika itu digabungkan dengan berbagai
aperture tengah sekitar f/8.
4.
Zona Ketajaman Sangat Terbatas
Jika
ingin kondisi ekstrim dimana fokus hanya sangat tajam dibagian tertentu, misal
potret seseorang dengan hanya fokus pada mata dan bahkan telinga atau ujung
hidung pun blur. Di sini, sekali lagi, skala depth-of-field pada lensa sangat
membantu.
Contoh
yang sering dilakukan oleh para fotografer adalah foto bunga yang hanya
benar-benar membatasi ruang ketajaman DOF pada benang sari dan membuat latar
depan dan latar belakang kelopak benar-benar lembut. Foto pertama di artikel
ini juga salah satu contoh dimana fokus hanya pada 1 baris kalimat saja dalam
puluhan baris kalimat.
Ringkasan
Penjelasan Mengenai DOF
Demikian
artikel ini semoga bermanfaat. Terkahir secara keseluruhan, penggunaan praktis
depth-of-field (DOF) dapat disimpulkan sebagai berikut:
Untuk
memaksimalkan ruang ketajaman / DOF gunakan lensa wide-angle dengan setting
pada aperture kecil dan menjauh dari POI atau subjek foto.
Untuk
meminimalkan ruang ketajaman / DOF gunakan lensa tele dengan mengatur aperture
besar dan dekati subjek atau POI foto.