Cara Mudah Setting ISO, Aperture dan Shutter Speed Pada Kamera
Belajar
dasar-dasar teknik fotografi membutuhkan sedikit usaha dan salah satu konsep
fotografi yang cukup kompleks bagi pemula adalah hubungan antara ISO, aperture
dan shutter speed. Sebuah situs fotografi asal Jerman yaitu Photoblog Hamburg
membuat infografis sederhana tapi sangat membantu untuk menjelaskan efek dari
ketiganya.
Grafik
di atas menggunakan pendekatan sederhana berbagai setting dan efeknya terhadap
hasil foto. Bagaimana jumlah cahaya yang Anda tentukan akan mempengaruhi foto,
bagaimana pengaturan tertentu dapat meningkatkan noise, dan bagaimana tingkat
fokus bisa berubah-rubah.
Secara
singkat bagian atas merupakan setting aperture, kemudian tengah adalah shutter
speed, dan ISO di bagian bawah. Ini tentu saja bukan representasi sempurna dari
apa yang akan Anda dapatkan, tapi ini adalah visualisasi yang bagus yang
membantu memahami dasar-dasar teknik fotografi terutama bagi pemula.
Note
: Untuk simulasi kamera secara online bagaimana cara setting dan efeknya
terhadap foto bisa menggunakan simulator kamera ini. Jika belum pernah membaca
atau belajar konsep dasar fotografi saya wajibkan untuk membaca ini terlebih
dahulu.
Saya
akan jelaskan sedikit disini dengan mengambil beberapa contoh studi kasus.
Foto dengan POI
Fokus dan Background Blur
Kita
ingin mendapatkan foto dengan obyek point of interest (POI) fokus dan
background blur, kondisi ini yang biasanya digunakan untuk mengambil foto
portrait. Kita lihat saja panduan paling atas dan pilih hasil dengan gambar
orang berdiri fokus dengan background gunung yang blur. Terlihat yang
menentukan background blur adalah aperture atau bukaan besar dari f/5.6 – f/1.4
bisa memberi efek yang diinginkan. Semakin besar bukaan, semakin sempit DOF
(kedalaman fokus), semakin blur background terhadap POI. (Perlu dicatat bahwa
seberapa besar bukaan yang bisa dilakukan sangat tergantung lensa yang
digunakan).
Selain
aperture sebenarnya ada hal lain yang menentukan background blur yang tidak
disebutkan pada gambar infografis di atas, yaitu jarak antara POI dan
background. Semakin jauh jaraknya semakin jauh juga perbedaan tingkat fokus
antara obyek di depan dengan background. Konsep lengkap mengenai DOF bisa
dibaca di artikel ini.
Foto Adegan
Bergerak Dengan Jaminan Obyek Fokus
Faktor
utama yang menentukan fokus tidaknya saat mengambil foto obyek yang sedang
bergerak adalah Shutter Speed (kecepatan rana). Dalam infografis di atas
digambarkan sebagai orang yang berlari. Maka jika ingin mengambil foto obyek
bergerak dan fokus pastikan shutter speed di kisaran 1/1000s – 1/500s, sangat
tergantung secepat apa gerakannnya. Shutter lebih lambat dari itu bisa
dipastikan obyek POI akan blur.
Yang
patut diperhatikan (karena tidak disebutkan pada gambar) adalah bahwa untuk
bisa menggunakan kecepatan rana 1/1000s harus dipastikan cahaya cukup, karena
jika tidak hasil foto akan gelap atau underexposed. Untuk mendapatkan cahaya
berlimpah selain dari kondisi tempat pengambilan foto juga dari setting
aperture yang besar.
Foto Dengan
Kualitas Terbaik
Yang
terakhir adalah bagaimana cara mendapatkan foto dengan kualitas terbaik dalam
artian tidak memiliki atau minim noise. Kalau lihat di panduan tersebut
digambarkan dengan hasil foto berbintik. Semakin tinggi setting ISO yang digunakan semakin noise hasil foto yang akan
didapatkan, jadi jika tidak ingin noise muncul usahakan memakai ISO serendah
mungkin. Contoh adalah ISO 50, ISO 100. Abaikan ISO paling tinggi karena hasil
foto sangat tidak jelas, banyak bintik-bintik noise dan warna jadi kacau.
Perlu
dicatat lagi bahwa memang kita tidak selalu bisa memilih ISO rendah. ISO adalah
tingkat sensitifitas, tujuan ISO tinggi sebenarnya agar kita bisa mendapatkan
cahaya lebih banyak pada saat kondisi minim cahaya. Karena jika kondisi
lowlight kita memakai ISO rendah hasil foto akan gelap (sensor kurang
sensitif). Teknologi semakin maju dibandingkan beberapa tahun lalu, saat ini
memakai ISO 6400 pun pada kamera terbaru bisa mendapatkan hasil yang sangat
baik.
Kesimpulan
Aperture,
Shutter Speed dan ISO tidak berdiri sendiri seperti yang digambarkan pada info
grafis di atas. Sebenarnya ketiganya akan saling memberi efek kompensasi satu
sama lain. Tetapi untuk belajar teknik fotografi awal informasi di atas sudah
sangat baik. Lakukan percobaan secara terpisah antara ketiga settingan tersebut.
Dengan berjalannya waktu, semakin banyak moto dengan setting manual, akan
mengerti dengan sendirinya hubungan antara ketigannya. Semoga bermanfaat.