Pembalut
berklorin sempat membuat heboh masyarakat beberapa waktu lalu. Pembalut yang
klorinnya tinggi seperti ini, sangat berbahaya untuk kesehatan reproduksi
wanita. Namun parahnya, pembalut seperti ini masih bebas dijual di pasaran.
Bisa bayangkan gimana dampaknya kalau pembalut jenis ini dipakai terus-menerus
dalam jangka panjang? Lalu gimana dong cara membedakannya?
- Pembalut yang aman berwarna
putih bersih tanpa pewarna sedikit pun. Nah kalau kamu menemukan pembalut
yang sedikit berwarna bisa jadi pembalut tersebut mengandung klorin.
- Pembalut sehat gak akan
menyebabkan gatal-gatal dan iritasi kulit. Sebaliknya pembalut berklorin
bisa menyebabkan penggunanya terkena iritasi.
- Dilihat dari baunya,
pembalut sehat pasti gak berbau dan lembut saat diusap dengan tangan.
Sedangkan pembalut yang tercampur klorin akan memiliki sedikit bau yang
menyengat.
- Kamu bisa melihat dari ada
tidaknya tanggal kadaluarsa di kemasan pembalut. Waspadalah ketika tanggal
kadaluarsa tidak tercantum.
- Pembalut yang sehat memiliki
daya serap yang tinggi, gak mudah sobek dan rembes. Berbeda dengan
pembalut berklorin yang justru punya ciri-ciri sebaliknya.
- Pembalut yang baik bersifat
netral terhadap fenoltalein serta tidak berflouresensi pada sisi yang
bersentuhan dengan kulit. Sedangkan pembalut punya ciri sebaliknya
dicurigai sudah terkontaminasi dengan klorin
- Dan terakhir, biasanya
pembalut yang sehat sedikit lebih mahal dari segi harga ketimbang pembalut
berklorin yang cenderung murahan.