Selain
julukan “pulau seribu mesjid”, Pulau Lombok juga dikenal dengan julukan “pulau
seribu pantai”. Julukan ini sangat beralasan. Betapa tidak, Lombok dikaruniai
ratusan pantai-pantai indah yang masih perawan alias belum tersentuh oleh
pembangunan. Dari Timur, Barat, Utara sampai selatan pantai-pantai tersebut
membentang begitu indahnya.
Dari
Mataram berjarak tempuh kurang lebih 1,5 jam dengan berkendara, atau sekitar 30
menit saja dari Bandara Internasional Lombok, Pujut Praya. Tak perlu khawatir
akan akses jalan karena jalan menuju lokasi cukup baik, Hanya di +-2 km
terakhir aspal jalan yang kurang memadai akan sedikit mengganggu kenyamanan
ketika mengunjungi Pantai ini.
Tak
perlu tiket masuk untuk ke pantai ini, cukup membayar parkir jika kita membawa
kendaraan bermotor. Untuk mobil 10ribu dan kendaraan roda dua 5ribu saja. It’s
so worth-it kok!
Setibanya
di Pantai Tanjung Aan kita akan disambut sebuah panorama pantai yang sungguh
eksotis.
Bukit
merese ini berada Pantai Selatan Pulau Lombok, masuk wilayah Lombok Tengah, dan
masih satu kawasan dengan Pantai Tanjung Aan. Coba deh lihat gambar di atas,
itu adalah citra satelit dari Pantai Tanjung Aan. Bentuknya melengkung dengan
diapit dua bukit, ini yang membuat pantai Tanjung Aan ini tenang air lautnya,
alias tak berombak, jadi asyik buat mandi mandi.
Nah
Bukit Merese ini ada di nomer 5, kalao kita sedang berdiri di pantai Tanjung
Aan nya, berarti nomer 5 ini berada di sisi sebelah kanan (bukit paling kanan).
Lalu bagaimana kita bisa sampai ke bukit ini?
Jalan
masuknya ada di sebelah kanan dari nomer 3, berupa jalan tanah mengarah ke
kanan tanjung Aan. Di lokasi ini sejuk, karena terdapat banyak pepohonan, sudah
ada beberapa warung/cafe salah satunya Warung Turtle. Parkirkan saja kendaraan
di deket Warung Turtle, kemudian kita jalan kaki menaiki bukit di sebelah kanan
Warung Turtle ini.
Sebenernya
jalur ini bisa dilalui kendaraan kok, baik roda 4 maupun roda 2, tapi harus
diperhatikan juga, kemiringannya lumayan ekstrim. Jadi kalao kalian gak yakin
bisa selamat naik dan turun lagi, mendingan jalan kaki aja deh.
Jangan
buru buru naik sampai puncak dulu, saat jalan naik, coba deh lihat ke belakang,
pemandangan indah menghampar di bawah sana, pasir putih dan air laut yang hijau
bergradasi ke biru sungguh memanjakan mata.