Tujuh
puluh Indonesia Merdeka adalah rakhmat tak ternilai dari Allah Yang Maha Kuasa. Kita meyakini sebagaimana para
Bapak dan Ibu Bangsa Indonesia meyakini, bahwa Indonesia Merdeka adalah suatu
jembatan emas untuk mewujudkan semua
harapan berbangsa dan bernegara, yakni: memiliki Indonesia yang “melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.”
Harapan
itu hanya bisa dicapai dengan kerja. Hanya melalui kerja sebuah bangsa akan
meraih kemakmuran dan kejayaannya. Hanya melalui kerja, bangsa Indonesia akan bisa membangun jiwa dan sekaligus
membangun raganya untuk kejayaan Indonesia Raya. Hanya melalui kerja, Republik
Indonesia akan dapat berdiri kokoh untuk selama-lamanya dan mampu mewujudkan
semua cita-cita mulia yang termaktub
dalam Pembukaan UUD 1945.
Kerja
yang dimaksud bukanlah semata-mata kerja biasa. Kerja haruslah dilakukan dengan
keinsyafan akan kekuatan dari Persatuan Indonesia. Kerja yang dilakukan dengan
gotong royong. Gotong royong dari seluruh anak bangsa tanpa kecuali. Gotong
royong bukan hanya urusan rakyat, para pemimpin-pun harus mampu memberi contoh
bergotong royong dalam kerja. Karena kita yakin bahwa tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia
hari ini dalam aras nasional, regional dan global memerlukan suatu upaya
bersama yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Gotong-royong dalam kerja seharusnya menjadi jiwa gerakan perayaan 70 tahun
kemerdekaan Indonesia.
Kerja
yang dimaksud bukanlah semata-mata kerja biasa. Kerja haruslah dilakukan dengan
keinsyafan akan kekuatan dari Persatuan Indonesia. Kerja yang dilakukan dengan
gotong royong. Gotong royong dari seluruh anak bangsa tanpa kecuali. Gotong
royong bukan hanya urusan rakyat, para pemimpin-pun harus mampu memberi contoh
bergotong royong dalam kerja. Karena kita yakin bahwa tantangan besar yang dihadapi bangsa
Indonesia hari ini dalam aras nasional, regional dan global memerlukan suatu
upaya bersama yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai
Merauke. Gotong-royong dalam kerja seharusnya menjadi jiwa gerakan perayaan 70
tahun kemerdekaan Indonesia.
Ayo
kerja bukanlah slogan semata melainkan sebuah pergerakan. Pergerakan apa?
Pergerakan seperti halnya yang pernah dibayangkan oleh Bung Karno, Bapak Bangsa
dan Proklamator Kemerdekaan bahwa “...pergerakan kita janganlah pergerakan yang kecil-kecilan; pergerakan kita itu
haruslah pada hakekatnya suatu pergerakan yang ingin mengubah sama sekali
sifatnya masyarakat, suatu pergerakan yang ingin menjebol kesakitan-kesakitan
masyarakat sampai kesulur-sulurnya dan akar-akarnya.” Presiden Joko Widodo
memiliki keyakinan yang sama bahwa pergerakan yang kita ingin bangun adalah
pergerakan menjebol mentalitas bangsa yang berada dalam keterjajahan, ketertindasan, ketidakadilan, ketidak
merdekaan serta membangun mentalitas baru sebagai bangsa yang merdeka 100
persen. Itulah makna yang paling mendasar dari revolusi mental
Ayo
Kerja! Sesungguhnya adalah perwujudan praktis dari gerakan revolusi mental yang juga dicanangkan oleh Presiden
Joko Widodo sejak awal pemerintahannya.
Revolusi mental itu bukan hanya untuk rakyat namun harus menjangkau dan
mengikat para penyelenggara negara. Para penyelenggara negara memiliki tanggung
jawab moral maupun konstitusional untuk bekerja jujur, tanpa pamrih, melayani
rakyat secara paripurna
Gerakan
Nasional “Ayo Kerja” tidak ingin berhenti pada slogan ataupun perayaan semata,
tapi gerakan ‘Ayo Kerja’ ingin menjadi gerakan nyata yang diharapkan mampu membangkitkan semangat
rakyat dalam mewujudkan impian Indonesia Merdeka. Gerakan “Ayo Kerja” juga
berupaya mendorong partisipasi seluruh rakyat Indonesia untuk terlibat, turun
tangan secara bersama-sama mewujudkan impiannya.
Dalam
pencanangan Gerakan Nasional “Ayo Kerja” ini, Presiden Joko Widodo menyaksikan
pembacaan impian Indonesia 70 Tahun ke depan dari salah seorang perwakilan anak
bangsa di ujung paling barat Indonesia. Penulisan impian anak bangsa itu akan
disimpan secara rapi dalam “Kapsul Waktu”. Membayangkan Indonesia 70 Tahun ke
depan di harapkan bergulir di seluruh pelosok Indonesia: mulai dari desa-desa di pedalaman, kampung-kampung
pesisir sampai dengan di kota-kota.
Impian seluruh rakyat Indonesia dari 34 Provinsi akan disimpan dalam “Kapsul
Waktu” yang rencananya perjalanannya berakhir di Provinsi Papua, tepatnya di ujung timur Indonesia, Merauke. Di
Merauke inilah Presiden Joko Widodo akan
menuliskan impiannya tentang 70 Tahun Indonesia ke depan dan menyimpannya dalam “Kapsul Waktu”. Membayangkan
Indonesia masa depan melalui “Kapsul
Waktu”, adalah menuliskan harapan tentang kemajuan dan kejayaan Indonesia Raya. Tugas kita bersama
untuk bergerak mewujudkannya. Ayo