Di era 90-an cita rasa kopi
mungkin hanya akrab bagi pria usia paruh
baya ke atas. Namun saat ini penikmat kopi sudah merambah ke usia remaja, tidak
hanya laki-laki tapi juga perempuan. Di setiap sudut kota mudah kita temukan
sekumpulan kaula muda asik nongkrong bersama rekan–rekannya menghabiskan waktu
berjam-jam bersama secangkir kopi.
Menjamurnya kedai kopi ini
disebabkan gaya hidup ngopi yang sudah menjadi trendsender sejak 3 tahun
belakangan ini. Salah satu tempat favorit tongkrongan kaula muda yang lagi hits
saat ini adalah Jus Kupie 7 yang terletak di Kompleks Ruko Metroling Blok
D Jalan AH Nasution samping Asrama Haji
Medan.
Saat ini terdapat 7 cabang kopi
yang menawarkan resep khusus, kopi yang disajikan bukan hanya diseduh tetapi
ada juga yang diblender.
Salah seorang joki Kopi 7
Samson mengatakan bisnis kopi akan terus
bergeliat, karena kopi itu sendiri sudah menjadi bagian dalam hidup sehingga
konsumen akan terus tumbuh. Untuk menjawab selera konsumen yang mungkin juga
berubah maka pengusaha warung kopi harus
bisa menjawab selera para konsumen dan selalu melakukan inovasi-inovasi baru.
“Tingginya animo konsumen membuat
kami hadir dan terus kreatif dalam menyajikan selera,” ujar pelaku bisnis kopi
ini.
Menurutnya, inovasi sangat
dibutuhkan. Pasalnya, saat ini banyak kedai kopi menjamur, tapi cita rasa dan
cara penyajiannya masih konvensional. Sehingga untuk menjawab selera (taste)
kaum muda yang memiliki pangsa pasar yang tinggi, mereka melakukan inovasi dan
hasilnya mereka eksis dan digemari konsumen.
Di Kedai Jus Kopi 7 Medan ini
tersaji sejumlah pilihan cita rasa kopi antara lain kopi hitam asli Aceh, jus
kopi coklat, jus kopi pucuk, kopi kocok teh sanger dan beraneka ragam minuman
lainnya. Harga dibandrol mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 13.000.
“Harga terjangkaulah untuk dompet
mahasiswa, namun meski murah tapi kopi kita tidak sembarangan, kita bawa
langsung dari Aceh dengan pilihan khusus sehingga menghasilkan aroma dan nikmat
tersendiri,” ujarnya.
“Untuk jus kopi kita blender biji
kopi dan tambahkan gula dan susu ataupun coklat. Ada teknik khusus sehingga
rasa dan bentuk sajian lebih spesial,” sambung Samson yang sudah 7 tahun
menyajikan kopi.
Menurutnya, kelebihan kopi hasil
racikannya adalah pada aromanya. Sementara menurut salah seorang penikmat kopi
yang juga mahasiswa USU jurusan Ilmu Komunikasi Medan, Desi mengatakan, aroma
kopi Jus Kopi 7 ini sangat khas dan membangkitkan mood saat berkumpul bersama.
“Membahas apa saja dengan ngumpul bersama teman di kede kopi akan membawa suasana
yang lebih hidup. Secangkir kopi ala Jus Kopi 7 akan membangkitkan mood
untuk bercerita,” ujarnya.
Pantauan SIB siang hari hingga
tengah malam, sekumpulan remaja dan orang dewasa berkumpul di lokasi yang
memiliki luas bangunan 7 meter dan 3 lantai itu.
Selain memenuhi ruangan, para
pengunjung juga menikmati kopi dengan
duduk akrab di halaman Distro Kopi 7
tersebut.