Selama
tiga hari ini, PT Novartis Indonesia (Novartis) untuk ke-sembilan kalinya
menggelar Novartis Biotechnology Leadership Camp (BioCamp) yang
penyelenggaraannya bekerjasama erat dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman
(Eijkman). Menyadari peranan perkembangan teknologi, terutama dalam sektor
kesehatan di Indonesia, setiap tahunnya BioCamp mencari dan mengembangkan
talenta muda terbaik yang ingin berkontribusi lebih terhadap sektor kesehatan
untuk memberikan kontribusi lebih dan meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat Indonesia dan dunia.
Penemuan
baru dalam bidang teknologi dan kesehatan telah berkontribusi terhadap sektor
medis, seperti pengembangan obat-obatan inovatif dengan kemanjuran lebih tinggi
terhadap penyakit. Selain itu, perkembangan teknologi telah memberikan
kontribusi lebih terhadap dunia kesehatan, seperti metode diagnosa atau
skrining baru yang lebih akurat dan cepat, sehingga solusi pengobatan yang
tepat dapat diberikan secara labih cepat. Perkembangan teknologi baru
diharapkan dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat, terutama dalam
bidang kesehatan.
“Novartis
terus berupaya untuk berkontribusi terhadap perkembangan dalam sektor kesehatan
di Indonesia. Untuk itu, sesuai dengan tujuan dari program transformasi
perusahaan ‘SEHATi Bersama, Sehatkan Indonesia!’ Novartis sangat memperhatikan
pentingnya mengembangkan bakat dan kemampuan generasi muda untuk bersama-sama
menyehatkan Indonesia,” jelas dr. Luthfi Mardiansyah, Presiden Direktur PT
Novartis Indonesia. “BioCamp yang sudah berjalan ke-sembilan kalinya ini
menunjukkan konsistensi Novartis dalam mendukung sumber daya manusia dalam
bidang bioteknologi agar dapat memberikan bekal wawasan, pengetahuan dan
kepemimpinan agar Indonesia kita bisa lebih berkontribusi pada pemecahan
masalah kesehatan,” tambah dr. Luthfi.
Menambahkan
mengenai perkembangan teknologi, Prof. Amin Soebandrio, MD, Ph.D.,
Clin.Microbiol., Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menjelaskan
“Perkembangan teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan dalam gaya
hidup masyarakat. Perubahan-perubahan yang disebabkan oleh perkembangan
teknologi yang pesat dapat memiliki dampak yang belum diketahui, menjadikan
peran penelitian lebih penting. Ajang seperti BioCamp, yang berupaya mencari
dan menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, merupakan salah
satu bentuk upaya yang kami sambut karena peserta diharapkan menjadi kader
perubahan agar Indonesia siap bersaing dalam upaya peningkatan kualitas hidup
masyarakat melalui bioteknologi, terutama berkaitan dengan kesehatan.”
“Indonesia
sebenarnya memiliki sumber daya dengan potensi yang sangat besar, baik dari
segi manusia maupun alam, yang jika diberdayakan oleh generasi berikut dengan
ketrampilan kepemimpinan yang baik, maka mampu meningkatkan daya saing bangsa.
Indonesia memiliki jumlah populasi yang cukup besar yang masih dalam usia
produktif. Dengan bekal pengetahuan seperti yang diberikan selama lokakarya
BioCamp berlangsung, diharapkan potensi sumber daya yang tersedia dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin demi kebaikan bangsa,” jelas drs. Tarwadi
M.Si,, Kepala Balai Pengkajian Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi.
Novartis
BioCamp 2015 resmi dibuka pada hari Senin, 3 Agustus 2015 dengan tujuan
membekali 20 peserta terpilih dengan pengetahuan mengenai perkembangan bioteknologi,
pengembangan industri farmasi dan biokteknologi, serta ketrampilan
kepemimpinan. Peserta yang mendaftar BioCamp 2015 adalah mahasiswa pascasarjana
Indonesia dari berbagai universitas negeri dan swasta di Indonesia dan di luar
negeri (Inggris, Belanda, Singapura, Taiwan dan Amerika Serikat).
Di
hari kedua acara, peserta BioCamp juga dibekali dengan pemberian materi oleh
Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH, Guru Besar Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia tentang masalah, tantangan dan masa depan
sistem kesehatan di Indonesia, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS,
DTM&H, DTCE, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI yang menjelaskan tentang perubahan pola penyakit dan
tantangan untuk mengatasi masalah tersebut melalui penelitian dan pengembangan
teknologi. Peserta juga mendapat masukan dari Dr. Helena Rahayu, Head of Market
Access and Communication, Novartis Indonesia tentang peran industri farmasi
menterjemahkan hasil penelitian menjadi produk yang bisa dinikmati hasilnya
oleh masyarakat.
Hari
ini, dua (2) orang peserta terbaik diumumkan sebagai perwakilan Indonesia yang
akan bersaing dengan peserta-peserta terbaik BioCamp dari negara lain dalam
ajang International Biotechnology Leadership Camp 2015 di Basel, Swiss pada
24-26 Agustus 2015. Dalam kesempatan tersebut peserta BioCamp perwakilan
Indonesia akan mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan paparan dari
pakar-pakar bioteknologi dan kepemimpinan dan pada saat yang bersamaan membangun
jaringan dengan peserta BioCamp dari negara lainnya. Pada kegiatan tersebut
perwakilan Indonesia akan bersaing dengan peserta BioCamp di berbagai Negara
lain untuk menjadi pemenang Novartis International BioCamp 2015.